IS = arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder. P P = daya listrik pada kumparan primer. Sebuah transformator memiliki perbandingan antara lilitan primer dan sekunder 10 : 2. Jika kumparan primer terdiri atas 600 lilitan dan dihubungkan dengan sumber tegangan AC sebesar 220 volt. Hitunglah jumlah lilitan sekunder dan tegangan pada Jikategangan 1 volt diberikan pada kumparan primer dan diasumsikan tidak ada kerugian, arus listrik yang mengalir cukup untuk membangkitkan fluks medan magnet dan menghasilkan tegangan induksi sebesar 1 volt pada 1 lilitan di kumparan sekunder. Ini yang disebut dengan besar tegangan per lilitan. Jikadaya primer = daya sekunder, jumlah lilitan primer dan sekunder serta kuat arus listrik primer tampak pada gambar, maka kuat arus listrik yang mengalir melalui kumparan sekunder sebesar . Menghitung Lilitan Primer dan Lilitan Sekunder Pada Trafo Ideal Vay Tiền Nhanh. Transformator atau yang sering kita sebut sebagai β€œtrafo” adalah satu dari puluhan alat yang sangat penting ketika kita menggunakan perlatan elektronik. Saat sobat membeli sebuah game nitendo yang memerlukan tegangan 80 volt dan ternyata tegangan listrik yang ada di rumah memiliki tengangan 110 volt, apa yang harus dilakukan? Jawabannya adalah transformator. Transformatorlah yang akan mengubah transform listrik rumah yang besarnya 110 volt menjadi hanya 80 volt. Pengertian TransformatorBagian-Bagian TransformatorPrinsip Kerja Sebuah TransformatorPersamaan dan Rumus TransformatorJenis-Jenis TransformatorEfisiensi TransformatorContoh Soal dan PembahasanPengertian TransformatorBagian – Bagian TransformatorPrinsip Kerja Sebuah TransformatorPersamaan / Rumus TransformatorJenis – Jenis TransformatorEfisiensi TransformatorKerugian pada TransformatorContoh Soal TransformatorJika Daya Listrik Yang Mengalir Pada Kumparan Primer Pengertian Transformator Transformator adalah perangkat yang dapat mentransfer energi listrik dari suatu rangkaian arus bolak-balik AC alternate current ke rangkaian listrik lain baik dengan meningkatkan atau mengurangi tegangan. Tansformator digunakan untuk berbagai macam tujuan, misalnya untuk menjalankan alat-alat listrik yang membutuhkan tegangan kecil seperti mainan kereta listrik, bel pintu, mainan mobil listrik. Agar dapat ditransmisikan dalam jarak jauh, tegangan listrik dari generator pembangkit listrik harus ditingkatkan. Disinilah transformator berfungsi untuk meningkatkan tegangan. Bagian-Bagian Transformator Sebuah transformator pada prinsipnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu inti besi inti magnetik, kumparan primer Np, dan kumparan sekunder Ns. Kumparan primer adalah kumparan tempat masukkan tegangan mula-mula dan kumparan sekunder adalah tempat dialirkannya tegangan hasil. Perhatikan bagian-bagian transformator dalam ilustrasi berikut Prinsip Kerja Sebuah Transformator Transformator mengambil tegangan dari sebuah litrik dan kemudian mengubahnya ke listrik dengan tegangan yang berbeda. Pada dasarnya transformator bekerja dengan mengubah tegangan dengan menggunakan 2 sifat listrik. Pertama listrik yang mengalir pada sebuah kumparan akan menimbulkan medan magnet. Kedua perubahan medan magnet fluks magnet akan menimbulkan ggl induksi. Arus bolak balik yang masuk pada kumparan primer akan menyebabkan adanya fluks magnet bolak-balik yang intik magnetik. Setelah itu, fluks magnet bolak-balik akan melewati kumparan skunder dan menimbulkan adanya ggl induksi. Besarnya ggl induksi akan bergantung pada laju perubahan fluks dan jumlah lilitan pada kumparan skunder. Baca Juga Apa itu GGL Induksi Persamaan dan Rumus Transformator Dalam transformator bisa di buat sebuah persamaan atau rumus matematik Vp = tegangan pada kumparan primer Vs = tegangan pada kumparan sekunder Np = banyaknya lilitan pada kumparan primer Ns = banyaknya lilitan pada kumparan sekunder Berdasarkan jenis pengubahan tegangan yang dikerjakan transformator bisa dibedakan menjadi 2 jenis. Jenis-Jenis Transformator a. Transformator Step-Up berfungsi untuk menaikkan atau memperbesar tegangan bolak-balik suatu sumber. Ciri-ciri dari transfomator ini adalah – Tegangan pada kumparan sekunder lebih besar dari tegangan pada kumparan primer Vs > Vp – Jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak dari kumparan primer Ns > Np – Arus pada kumparan primer lebih besar dari arus listrik pada kumparan sekunder Ip > Is b. Transformator Step-Down berfungsi untuk menurunkan atau memperkecil tengan bolak balik dari suatu sumber. Ciri-cirinya Vp > Vs, NP > Ns. Ip Vp. Jumlah lilitan yang ada pada kumparan sekunder lebih banyak daripada kumparan primer Ns > Np. Arus di dalam kumparan primer lebih besar daripada arus listrik di dalam kumparan sekunder Ip > Is. 2. Transformator Step – Down Berfungsi untuk memperkecil atau menurunkan tegangan bolak – balik dari sebuah sumber. Trafo step – down memiliki ciri – ciri sebagai berikut ini Selain dua jenis di atas, transformator juga memiliki beberapa jenis lainnya seperti a. Transformator IF Trafo IF atau juga disebut sebagai trafo Intermediate Frequency berfungsi untuk penguat frekuensi menengah yakni 10,7 MHz yang biasa digunakan pada radio penerima baik AM atau FM. Kamu dapat menjumpai trafo jenis ini pada radio Konvensional. b. Transformator Pulsa Trafo pulsa didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Menggunakan material inti yang cepat jenuh, menjadikan setelah arus primer mencapai suatu titik tertentu, yang mana fluks magnet akan berhenti berubah. Karena, GGL induksi di dalam lilitan sekunder cuma terbentuk, jika terjadi perubahan fluks magnet, maka transformator cuma akan memberikan keluaran ketika inti tak jenuh yakni ketika arus pada lilitan primer berbalik arah. c. Transformator Adaptor / Power Supply Berfungsi untuk mengubah tegangan dari arus AC menuju arus DC yang banyak digunakan dengan pilihan tegangan serta arus yang bervariasi. Trafo yang digunakan dalam adaptor termasuk jenis step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari jarak listrik PLN menuju perangkat elektronika sesuai keperluan. d. Transformator Autotransformator Transformator jenis satu ini hanya memiliki satu lilitan aja yang mana sebagian lilitan primer adalah milik sekunder juga. Lilitan di dalam trafo jenis ini mampu dibuat dengan kawat yang lebih tipis daripada jenis yang lain. Keuntungan penggunaan trafo ini yaitu memiliki ukuran yang lebih kecil serta risiko kerugian lebih rendah daripada trafo dua lilitan. Namun trafo jenis ini tidak dapat digunakan untuk menaikkan tegangan listrik menjadi berkali – kali lipat. e. Transformator Isolasi Memiliki lilitan sekunder dengan jumlah yang sama dengan lilitan primernya, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Namun pada beberapa desain yang lain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi jumlah kerugian. Transformator jenis satu ini berfungsi untuk isolasi antara dua kalang. Pada penerapan suatu audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan dengan kopling. f. Transformator Tiga Fase Transformator jenis ini terdiri atas tiga trafo yang saling terhubung secara khusus. Untuk lilitannya, di dalam kumparan primer pada umumnya dikaitkan secara bintang Y serta lilitan sekunder dikaitkan secara delta. g. Transformator Autotransformator Variabel Autotransformator variabel merupakan autotransformator biasa yang sadapan tengahnya dapat diubah – ubah. Serta memberikan perbandingan lilitan primer – sekunder yang juga berubah – ubah. Efisiensi Transformator Efisiensi merupakan suatu nilai yang menyatakan perbandingan antara daya masukan Pin dengan daya keluaran Pout. Nilai efisiensi pada transformator dirumuskan sebagai berikut Keterangan Ξ· = Efisiensi transformator % Ps = daya di dalam kumparan sekunder W Pp = daya di dalam kumparan primer W Is = kuat arus di dalam kumparan sekunder A Ip = kuat arus di dalam kumparan primer A Jika efisiensi suatu transformator sama dengan 100% itu artinya daya listrik di dalam kumparan primer sama dengan daya listrik di dalam kumparan sekunder. Ps = Pp Vp Ip = Vs Is Vp/Vs = Is/Ip Sebab rumus transformator Vp/Vs = Np/Ns Sehingga rumus transformator Is/Ip = Np/Ns Transformator yang seperti itu disebut sebagai transformator ideal. Jika efisiensi transformator kurang dari 100%, maka terdapat daya listrik yang hilang atau disebut sebagai rugi daya. Transformator seperti itu disebut sebagai transformator tidak ideal. Besarnya daya yang hilang dirumuskan sebagai berikut Ph = Pin – Pout = Pp – Ps Keterangan Ph = daya listrik yang hilang atau rugi daya W Kerugian pada Transformator Ada banyak sekali kerugian yang terdapat pad Transformator/trafo, diantaranya sebagai berikut 1. Kerugian Kopling Kerugian yang berlangsung sebab kopling primer – sekunder tidak sempurna, sehingga tidak seluruh fluks magnet diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian satu ini dapat dikurangi dengan cara menggulung lilitan secara berlapis antara primer dengan sekunder. 2. Kerugian Histeresis Kerugian satu ini berlangsung ketika arus primer AC berbalik arah. Hal tersebut disebabkan inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian jenis ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah. 3. Kerugian Tembaga Kerugian I 2 R di dalam lilitan tembaga yang disebabkan adanya resistansi tembaga dan arus listrik yang mengaliri nya. 4. Kerugian Kapasitas Liar Kerugian ini disebabkan kapasitas liar yang terdapat di dalam lilitan – lilitan transformator. Kerugian ini dapat mempengaruhi efisiensi transformator dalam frekuensi tinggi. Kerugian dapat dikurangi dengan cara menggulung lilitan primer dengan sekunder secara semi – acak. 5. Kerugian Arus Eddy Kerugian ini disebabkan GGL masukkan, yang memunculkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet serta membangkitkan GGL. Sebab adanya fluks magnet yang berubah berlangsung tolakan fluks magnet di dalam material inti. Kerugian dapat dikurangi jika digunakan inti berlapis – lapis. 6. Kerugian Efek Kulit Konduktor lain yang selalu dialiri arus bolak – balik, namun arus ini cenderung mengalir dalam permukaan konduktor. Hal tersebut akan memperbesar kerugian kapasitas serta menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian dapat dikurangi dengan menggunakan kawat Litz, yakni kawat yang terdiri atas beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk pemakaian frekuensi radio, coba gunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga untuk ganti kawat biasa. Baca juga Fungsi Kapasitor Contoh Soal Transformator Untuk lebih memahami ulasan di atas, berikut kami sajikan beberapa contoh soal transformator, antara lain 1. Di dalam transformator tidak ideal, daya listrik primer 440 watt serta sekunder 400 watt. Hitunglang rugi daya dari transformator tersebut! Jawab Ph = Pp – Ps = 440 – 400 = 40 watt 2. Seseorang ingin mengubah tegangan dari AC 220 volt menjadi 110 volt dengan sebuah transformator. Tegangan 220 volt tadi dikaitkan dengan kumparan primer yang mempunyai 1,000 lilitan. Kumparan sekundernya harus mempunyai jumlah lilitan …… Jawab Diketahui Vp = 220 volt Vs = 110 volt Np = lilitan Ditanya Ns = …..? Pembahasan Vp/Vs = Np/Ns Ns = Vs/Vp x Np Ns = 220/110 x = lilitan 3. Suatu trafo arus primer serta sekundernya masing – masing adalah 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah lilitan primer serta sekunder masing – masing adalah 100 dan 800, maka berapakah efisiensi trafo? Jawab Diketahui Ip = 0,8 A Np = 1000 Is = o,5 A Ns = 800 Ditanya Berapakah efisiensi trafo Ξ· …..? Pembahasan Ξ· = Is x Ns/ Ip x Np x 100% Ξ· = 0,5 A x 800/ 0,8 A x 1000 x 100% Ξ· = 400/ 800 x 100%Ξ· = 0,5 x 100% Ξ· = 50% Sehingga, efisiensi di dalam suatu trafo yaitu sebesar 50%. 4. Di dalam suatu transformator memiliki kumparan primer dengan 1200 lilitan serta kumparan sekunder dengan 1000 lilitan. Jika arus primer 4 A, maka berapa kuat arus sekunder tersebut? Jawab Diketahui Np = 1200 lilitan Ns = 1000 lilitan Ip = 4 Ampere Ditanya Kuat arus sekunder Is …..? Pembahasan Is/Ip = Np/Ns Is/4 = 1200/1000 Is/4 = 1,2 Is = 1,2 4 Is = 4,8 Ampere Sehingga, kuat arus sekunder yang dihasilkan sebesar 4,8 Ampere. 5. Efisiensi suatu trafo 60%. Jika energi listrik yang dikeluarkan sebanyak 300 J, berapakah energi listrik yang masuk ke dalam trafo? Jawab Diketahui Ditanya Energi listrik yang masuk ke trafo Wp? Pembahasan Ξ· = Ws/Wp x 100% 60% = 300 J/Wp x 100% 60% = 300 J/Wp x 100% 6 = 3000 J/Wp Wp = 3000 J/6 Wp = 3000 J/6 Wp = 500 J Sehingga, energi listrik yang masuk ke dalam trafo sebesar 500 J.

jika daya listrik yang mengalir pada kumparan primer