DalilNaqli Tentang Kewajiban Membayar Zakat. March 11, 2022. 44. 1100. Zakat merupakan kewajiban yang tercantum dalam Al Qur'an. "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian PepatahArab mengatakan, manusia itu tempat lupa dan salah. Pepatah ini bukan berarti manusia dibiarkan untuk berbuat salah dan dosa. Allah swt sangat mencintai hambanya maka diutuslah para Nabi dan Rasul sebagai juru pengingat serta diturunkanlah kitab suci Al Qur'an sebagai petunjuk hidup manusia. Ustadz ada keterangan bahwa manusia adalah tempat kesalahan dan lupa. Apakah ini hadits atau keterangan ulama?Jazaakallaah khair. (0416523xxxx) 🍃🍃🍃🍃🍃🍃. Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh Bunyinya: _Al Insaan mahalul Khatha' wan Nisyaan_ - Manusia tempatnya salah dan lupa. Ini adalah pepatah dan bukan hadits. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Materi khutbah Jumat singkat kali ini mengingatkan jamaah akan tiga sifat yang menjadi biang dari keburukan dan kesalahan yakni takabur, hasud, serta tamak. Umat Islam diharuskan untuk menghindari ketiga sifat tercela tersebut. Kepentingannya adalah agar memperoleh kebahagiaan dan dijamin akan selamat di dunia hingga kelak di akhirat. Naskah khutbah Jumat singkat ini tentu saja dapat digandakan dan dibagi secara luas. Agar dapat menjadi pengingat dan sebagai tambahan jariyah. Redaksi Khutbah I إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيِّأتِ أعمالنا مَن يهده الله فلامُضِلَّ لَه وَمن يُضْلِلْهُ فَلَاهَادِيَ لَه أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده و رسوله . اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين أما بعد. فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله Jamaah Jumat Rahimakumullah Pada kesempatan istimewa ini marilah kita saling mengingatkan untuk meningkatkan takwallah. Implementasinya adalah dengan menjalankan yang diperintah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga dengan demikian kita termasuk hamba yang beruntung. Hadirin yang Berbahagia Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa. Pernyataan ini secara sepintas hendak memberi ruang seluas-luasnya bagi manusia untuk berbuat kesalahan, padahal tidak. Justru sebaliknya, hadits ini ingin memberi rambu-rambu kepada para hamba Allah bahwa diri mereka sangat rentan berbuat lalai dan terjerumus dalam kekeliruan. Yang paling penting bagi manusia adalah senantiasa hati-hati agar tidak terperosok ke lubang dosa dan kesalahan. Tentang hal ini, sebagaiman tercantum dalam kitab Muntabihat alal Istiddi li Yaumil Mîâd, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda أَوْحَى اللهُ تَعَالَى إِلَى مُوْسَى بْنِ عِمْرَان فِي التّوْراتِ إِنَّ أُمَّهَاتُ اْلخَطَايَا ثَلَاثٌ الكِبْرُ وَالْحَسَدُ وَالْحِرْصُ، فَنَشَأَ مِنْهَا سِتَّةٌ فَصِرْنَ تِسْعَةٌ الأُوْلى مِنَ السِّتَّةِ الشِّبَعُ وَالنَّوْمُ وَالرَّاحَةُ وَحُبُّ الْأَمْوَالِ وَحُبُّ الثَّناَءِ وَالْمَحْمَدَةِ وَحُبُّ الرِّيَاسَةِ Artinya Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa ibn Imran dalam kitab Taurat Sesungguhnya induk dari segala kesalahan ada tiga, yakni takabur, hasud, dan tamak. Ketiganya melahirkan enam hal, yaitu rasa kenyang, tidur, waktu senggang, cinta harta, gila pujian, dan cinta jabatan. Hadirin yang Dimuliakan Allah Bahwa sifat pertama sebagai biang kesalahan adalah takabur atau angkuh serta sombong. Sifat ini sangat menjerumuskan karena seorang hamba dibutakan oleh perasaan diri sendiri yang unggul dan di saat yang bersamaan memandang rendah orang lain. Kita tahu, iblis dikutuk masuk neraka selama-lamanya karena sifat ini. Perasaan bahwa iblis lebih utama dan mulia dari Nabi Adam Alaihis Salam membuatnya membangkang dari perintah Allah Subhanahu Wa Taala. Ia memilih jatuh dalam kegelapan selamanya ketimbang menaruh rasa hormat kepada Nabi Adam. Tampaklah bagaimana al-kibru atau keangkuhan memunculkan rasa paling benar sendiri, paling mulia sendiri, dan karenanya secara sadar maupun tidak merasa pantas untuk merendahkan yang lainnya. Sifat takabur juga berakibat pada hilangnya ketawadukan kepada sesama karena telah silap akan kekurangan dan kesalahan diri sendiri. الكِبْرُ بَطْرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ Artinya Takabur merupakan sikap mengingkari kebenaran dan memandang remeh manusia yang lain. Jamaah yang Mulia Yang kedua adalah hasud. Istilah lain dari sifat ini adalah iri atau dengki. Orang yang hasud memiliki ciri menjilat ketika sedang berhadapan dan mengumpat saat berada di belakang. Orang yang dihinggapi penyakit hati ini selalu diliputi rasa susah kala menyaksikan orang lain gembira; dan sebaliknya, merasa gembira kala orang lain sedang susah. Selain menyiksa batin sendiri, hasud juga menggerogoti amal kebaikan. إيَّاكم والحسدَ، فإنَّ الحسدَ يأكلُ الحسناتِ كما تأكلُ النَّارُ الحطبَ Artinya Jauhilah hasud karena sesungguhnya hasud menggerogoti kebaikan-kebaikan sebagaimana api menggerogoti kayu bakar. HR Abu Dawud Hadirin Rahimakumullah Biang kesalahan yang ketiga adalah al-hirsu atau tamak. Yang dimaksud dalam hal ini adalah serakah terhadap kehidupan duniawi. Sebagaimana yang diberikan kepada iblis dan binatang, Allah juga menganugerahi kita keinginan-keinginan. Hanya saja Allah memberikah kita batasan-batasan sehingga keinginan tersebut tersalurkan secara manusiawi dan sewajarnya. Tamak tak kalah membahayakannya dari takabur dan hasud. Orang yang dijangkiti sifat serakah biasanya tak peduli dengan kondisi di sekelilingnya, bahkan kadang kondisinya sendiri. Kesilapan dengan keuntungan materi yang besar bisa membuat sebuah perusahaan tambang terus mengeruk kekayaan bumi meski berakibat buruk bagi keseimbangan alam dan kehidupan warga sekitar. Seorang politisi rela melakukan risywah suap dan fitnah karena serakah terhadap jabatan. Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia Ketiga sifat itulah yang disebut ummahatul khathâyâ atau biang kesalahan. Dikatakan “biang” karena ketiganya menjadi faktor utama dan pemicu munculnya dosa-dosa lain. Khatib mengajak diri sendiri juga kepada hadirin sekalian untuk senantiasa mengevaluasi diri, seberapa jauh kita dihinggapi ketiga penyakit hati tersebut. Dan mari kita perbaiki selagi kesadaran masih bersemayam di dalam hati. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ. رَوَاهُ التِّرْمـِذِيُّ Artinya Setiap anak Adam manusia berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertobat. HR At-Tirmidzi Demikian khutbah singkat yang bisa disampaikan sebagai pengingat diri dan jamaah Jumat agar senantiasa berupaya mengindari dari biangnya keburukan. Percayalah, dengan menghindari tiga sifat tersebut, maka kita akan selamat di dunia apalagi kelak di akhirat. Amin ya rabbal alamin. بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ Hadits manusia tempat salah dan lupa merupakan salah satu hadits yang sering dijadikan pegangan oleh umat muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hadits ini mengajarkan pentingnya mengoreksi kesalahan dan memaafkan kesalahan orang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas hadits manusia tempat salah dan lupa secara Hadits Manusia Tempat Salah dan LupaPenjelasan Hadits Manusia Tempat Salah dan LupaMengoreksi Kesalahan Diri SendiriMemaafkan Kesalahan Orang LainContoh Implementasi Hadits Manusia Tempat Salah dan LupaMengoreksi Kesalahan Diri SendiriMemaafkan Kesalahan Orang LainKonsekuensi dari Tidak Mengoreksi dan Memaafkan KesalahanMenimbulkan KonflikMenimbulkan Rasa BersalahTable Cara Mengoreksi Kesalahan Diri SendiriConclusionFAQs1. Apa itu hadits manusia tempat salah dan lupa?2. Mengapa penting untuk mengoreksi kesalahan diri sendiri?3. Bagaimana cara mengoreksi kesalahan diri sendiri?4. Mengapa penting untuk memaafkan kesalahan orang lain?5. Apa konsekuensi dari tidak memaafkan kesalahan orang lain?Hadits manusia tempat salah dan lupa adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah. Hadits ini berbunyi“Setiap anak cucu Adam manusia pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang mau beristighfar memohon ampun kepada Allah.”Hadits ini menunjukkan bahwa sebagai manusia, tidak ada yang sempurna dan pasti melakukan kesalahan. Namun, yang membedakan adalah bagaimana cara kita Hadits Manusia Tempat Salah dan LupaHadits ini mengajarkan kita untuk selalu introspeksi diri dan mengoreksi kesalahan yang telah kita lakukan. Selain itu, kita juga diajarkan untuk memaafkan kesalahan orang lain dan memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki Kesalahan Diri SendiriSebagai manusia, kita pasti melakukan kesalahan. Namun, kesalahan tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk terus menerus berbuat salah. Kita harus selalu introspeksi diri dan mengoreksi kesalahan yang telah kita lakukan agar tidak terulang kembali di masa Kesalahan Orang LainTidak hanya kita sebagai manusia yang melakukan kesalahan, orang lain juga pasti melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kita harus belajar memaafkan kesalahan orang lain dan memberi kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki Implementasi Hadits Manusia Tempat Salah dan LupaUntuk lebih memahami hadits ini, berikut adalah beberapa contoh implementasi hadits manusia tempat salah dan lupa dalam kehidupan sehari-hariMengoreksi Kesalahan Diri SendiriContoh implementasi hadits ini adalah dengan selalu mengintrospeksi diri dan mengoreksi kesalahan yang telah kita lakukan. Misalnya, jika kita telah melakukan kesalahan dalam pekerjaan, kita harus belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulangi lagi di masa yang akan Kesalahan Orang LainContoh implementasi hadits ini adalah dengan belajar memaafkan kesalahan orang lain dan memberi kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki diri. Misalnya, jika teman kita telah melakukan kesalahan, kita harus belajar untuk memaafkan dan memberi kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki kesalahan dari Tidak Mengoreksi dan Memaafkan KesalahanTidak mengoreksi dan memaafkan kesalahan dapat berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa konsekuensi dari tidak mengoreksi dan memaafkan kesalahanMenimbulkan KonflikJika kita tidak memaafkan kesalahan orang lain, hal tersebut dapat menimbulkan konflik yang lebih besar di kemudian hari. Sebaliknya, jika kita memaafkan kesalahan orang lain, kita dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan Rasa BersalahJika kita tidak mengoreksi kesalahan yang telah kita lakukan, hal tersebut dapat menimbulkan rasa bersalah yang terus-menerus. Oleh karena itu, kita harus selalu mengoreksi kesalahan yang telah kita lakukan agar dapat belajar dari kesalahan tersebut dan tidak merasa bersalah lagi di masa Cara Mengoreksi Kesalahan Diri Mengoreksi Kesalahan Diri Sendiri1Mengintrospeksi diri secara teratur2Menerima kritik dengan baik3Mempertimbangkan pendapat orang lain4Berdoa agar diberi kekuatan untuk mengoreksi kesalahanConclusionHadits manusia tempat salah dan lupa mengajarkan kita untuk selalu mengoreksi kesalahan diri sendiri dan memaafkan kesalahan orang lain. Hal ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari agar kita dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan terus belajar dari kesalahan yang telah kita lakukan. Oleh karena itu, mari kita selalu mengingat hadits ini dalam setiap tindakan yang kita Apa itu hadits manusia tempat salah dan lupa?Hadits manusia tempat salah dan lupa adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah. Hadits ini mengajarkan pentingnya mengoreksi kesalahan dan memaafkan kesalahan orang Mengapa penting untuk mengoreksi kesalahan diri sendiri?Mengoreksi kesalahan diri sendiri penting karena dapat membantu kita belajar dari kesalahan yang telah kita lakukan dan tidak mengulangi lagi di masa yang akan Bagaimana cara mengoreksi kesalahan diri sendiri?Cara mengoreksi kesalahan diri sendiri antara lain dengan mengintrospeksi diri secara teratur, menerima kritik dengan baik, mempertimbangkan pendapat orang lain, dan berdoa agar diberi kekuatan untuk mengoreksi Mengapa penting untuk memaafkan kesalahan orang lain?Penting untuk memaafkan kesalahan orang lain karena dapat membantu kita menjalin hubungan yang lebih baik dengan mereka. Selain itu, memaafkan kesalahan orang lain juga dapat memberi kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki Apa konsekuensi dari tidak memaafkan kesalahan orang lain?Konsekuensi dari tidak memaafkan kesalahan orang lain antara lain dapat menimbulkan konflik dan memperburuk hubungan dengan orang Artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat medis atau hukum. Sebaiknya berkonsultasi dengan ahli medis atau hukum sebelum mengambil tindakan berdasarkan informasi dalam artikel ini. Manusia dan KesalahanSebuah pepatah arab mengatakan jika manusia adalah tempatnya khilaf dan lupa. Meski pepatah ini tidak bisa dikatakan sebagai dalil bahwa manusia adalah makhluk yang cenderung berbuat salah, akan tetapi secara tersirat Allah telah menunjukan tentang karakteristik sejati dari manusia semenjak penciptaan manusia yang pertama, kehidupan manusia telah diwarnai dengan kesalahan dan dosa. Nabi Adam as yang ketika pertama kali diciptakan di tempatkan oleh Allah di syurga, karena satu kesalahan maka Allah menghukum dengan menurunkannya ke mengabadikan kisah ini di dalam Al Qur’an,يَـٰٓـَٔادَمُ ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ وَكُلَا مِنۡهَا رَغَدًا حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هَـٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ ٣٥ فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيۡطَـٰنُ عَنۡہَا فَأَخۡرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ‌ۖ وَقُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ۬‌ۖ وَلَكُمۡ فِى ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرٌّ۬ وَمَتَـٰعٌ إِلَىٰ حِينٍ۬ ٣٦ فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَـٰتٍ۬ فَتَابَ عَلَيۡهِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُDan Kami berfirman “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan”. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Al Baqoroh 35-37sumber gambar sebelum editing mendesain kisah Nabi Adam dengan sedemikian rupa sehingga kita bisa mengambil hikmah yang besar dari sana. Pada ayat diatas di jelaskan bahwa pada saat Nabi Adam di kenai hukuman dari Allah dengan diturunkannya ke bumi, ternyata Allah tidak membiarkannya begitu pun mewahyukan kepada Nabi Adam sebuah kalimat taubat. Kalimat taubat ini pun Allah abadikan dalam firmanNya yang lain dan dalam kisah yang lebih رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَKeduanya berkata “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. Al-A’raf 23Inilah syariat pertama dan itu tentang pertaubatan. Hal ini menunjukan jika manusia memang memiliki kecenderungan dan tabiat dalam berbuat dosa dan salah, namun disisi lain Allah pun telah menunjukan bagaimana cara menghindari dan cara agar mendapatkan pengampunan semenjak Nabi Adam, kaum dan para nabi setelahnya bahkan sampai kepada kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW, syariat taubat terus menerus menjadi materi yang Nabi Muhammad SAW, sebagai sosok kekasih Allah dan orang yang pasti telah terjamin masuk syurga telah bersabda,“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali.” HR. MuslimMestinya hadist diatas menjadi peringatan bagi kita, dimana sosok seorang Rasul pun yang telah maksum terjamin dari kesalahan tetap memohon ampun bahkan hingga 100 kali dalam satu hari. Maka kita sebagai umatnya mestinya jangan pernah merasa bosan untuk meminta ampun dan melakukan pertaubatan untuk berbagai kesalahan kita, baik yang disengaja ataupun Hasana

dalil tentang manusia tempat salah dan lupa